POTENSI AKAL MANUSIA DAN PEROLEHAN ILMU PENGETAHUAN DALAM PEMIKIRAN EPISTEMOLOGIS IBNU KHALDUN
DOI:
https://doi.org/10.53640/azkiya.v7i1.1625Kata Kunci:
Epistemologis, Pengetahuan Abadi, Ilmu yang diperoleh, Ilmu Naqliyah, Ilmu AqliyahAbstrak
Epistelogi Islam menempatkan akal sebagai salah satu sumber pengetahun, di samping wahyu. Namun sampai saat ini umat Islam masih berbeda pandangan perihal hubungan akal dan wahyu, terutama terkait fungsi akal. Maka penting bagi ummat Islam, merumuskan konsepsi epistemologis yang holistik dan memadukan keduanya. Ibnu Khaldun merupakan filosof muslim yang mempunyai konsepsi epistemologis, yang menjelaskan potensi akal dan kedudukannya di samping wahyu. Artikel ini bertujuan untuk mengetahuai konsepsi Ibnu Khaldun tentang akal, potensinya dalam perolehan ilmu pengetahuan, dan eksistensinya dalam epistelogi Islam. Studi menggunakan analisis deskriptif kualitatif melalui metode literer, dengan menelusuri pemikiran Ibnu Khaldun dari kitab Muqaddimah sebagai sumber primer, dan buku-buku lain yang relevan. Hasil studi didapatkan bahwa akal pikiran berperan penting dalam perolehan pengetahuan. Akal merupakan potensi untuk memahami segala sesuatu, memperoleh dan mengembangkan pengetahuan. Ilmu pengetahuan merupakan kemampuan manusia membuat analisis dan sintesis sebagai hasil dari proses berpikir (af`idah). Proses berpikir itu berlangsung berdasarkan tingkatannya, yang terbagi menjadi tiga: `aql tamyizi, `aql tajribi, dan `aql nadhari. Berdasarkan itu, ilmu pengetahuan dibedakan dalam dua kategori: ilmu naqliyyah dan aqliyyah. Konsepsi ilmu Ibnu Khaldun bersifat integral, dan relevan dengan situasi umat Islam saat ini, terutama dalam konteks pendidikan Islam dan tantangan perkembangan ilmu pengetahuan.
Referensi
Achmadi. Islam Sebagai Paradigma Ilmu. Cet.II. Yogyakarta: Yogyakarta Aditya Media, 1992.
Al-Attas, Syed Muhammad Naquib, Prolegomena To The Metaphysics of Islam: An Exposition of The Fundamental Elements of The Worldview of Islam. Kuala Lumpur: ISTAC, 2001.
Iqbal, Abu Muhammad, Pemikiran Pendidikan Islam: Gagasan-Gagasan Besar Para Ilmuwan Muslim. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2020.
Khaldun, Ibnu, Muqoddimah Ibnu Khaldun. Terj. Ahmadie Thoha. Cet.3. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001.
Maarif, Ahmad Syafii, Ibn Khaldun dan Kontribusinya di Bidang Sejarah. Cet.2. Bandung: Mizan, 1994.
------. ``Ibn Khaldun Dalam Pandangan Penulis Barat Dan Timur`` dalam Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia. Jakarta: Gema Insani Press, 1996.
Madjid, Nurcholish (ed.), Khazanah Intelektual Islam. Cet.2. Jakarta: Bulan Bintang, 1985.
Nasution, Harun, Pembaharuan Dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan. Jakarta: Bulan Bintang, 1991.
Ridha, Muhammad Jawwad, Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam: Perspektif Sosiologis-Filosofis. Yogyakarta: Tiara Qacana Yogya, 2002.
Siswadi, Ibnu Khaldun dan Progressivisme. Tesis magister tidak dipublikasikan, Program Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2000.
Suharto, Toto, Epistelologi Sejarah Kritis Ibnu Khaldun. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2003.
--------. Filsafat Pendidikan Islam: Menguatkan Epistemologi Islam Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014.
Wafi, Ali Abdul Wahid Ibnu Khaldun: Riwayat dan Karyanya. Terj. Ahmadie Thoha, Jakarta: Grafiti Press, 1985.
Walidin AK, Warul, Konsep Pedagogik Ibnu Khaldun, Disertasi doktoral tidak dipublikasikan. Program Pasca Sarjana IAIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta, 1997.
Al-Khudhairi, Zainab, Filsafat Sejarah Ibnu Khaldun. Terj. Ahmad Rofi’ Utsmani. Bandung: Pustaka Bandung, 1995.
##submission.downloads##
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 AZKIYA
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution 4.0 International License.