REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Penulis

  • Thamrin Thamrin Universitas Kutai Kartanegara
  • Ince Raden Universitas Kutai Kartanegara

Abstrak

Pertambangan batubara di Kabupaten Kutai Kartanegara  merupakan kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable resources). Penambangan batubara secara terbuka memberikan dampak negatif terhadap penurunan kualitas  lahan, seperti perubahan bentang lahan (alam), rusaknya pipa-pipa kapiler dan permeabilitas tanah, kurangnya  daya  penyimpanan  air, dan terjadinya penurunan kualitas tanah sehingga reklamasi lahan pasca tambang yang benar menjadi sangat strategis untuk pemanfaatan lahan selanjutnya agar menjadi produktif.

Tujuan kajian ini adalah untuk  meningkatkan kualitas lahan  pasca tambang guna untuk dimanfaatkan menjadi lahan produktif dengan berbagai kegiatan reklamasi. Kajian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2014 dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Metode analisis  yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa reklamasi lahan pasca tambang harus dilakukan sejak tahap  prakonstruksi, konstruksi,   operasi sampai pasca operasi tambang. Pada tahap prakonstruksi,  upaya   reklamasi melalui pembebasan lahan dengan sistem sewa lahan  kepada   pemilik lahan lebih cepat terjadi peningkatkan kualitas lahan dibanding sistem pembebasan lahan ganti putus karena perusahaan dituntut memperbaiki kondisi lahan sehingga menjadi produktif. Pada tahap   konstruksi, upaya reklamasi dengan pembukaan lahan tanpa pembakaran (zero burning) dan pengolahan biomassa hasil   pembersihan   lahan menjadi pupuk organic mempercepat perbaikan kualitas lahan.  Kemudian pada tahap operasi, tanah pucuk (top soil) dan tanah   penutup (sub soil) yang dikembalikan pada posisi semula (sebelum penambangan) dan dilanjutkan dengan kegiatan revegetasi dengan pengayaan tanah   melalui   penambahan pupuk  organik   dan  pertanian  terpadu melalui integrasi ternak dengan tanaman produktif  dan  bernilai   ekonomis sangat mendukung peningkatan kualitas lahan. Selanjutnya,    pada tahap pasca operasi yang dilakukan kegiatan reklamasi lanjutan minimal tiga tahun pasca tamban dapat  memperbaiki kondisi tanaman   sehingga  lahan  menjadi produktif.

Keyword : Reklamasi, lahan pasca tambang, lahan produktif

Referensi

Abdulrachman, A., Sutono, dan I. Juarsah. 1997. Pengkayaan Bahan Organik Tanah Dalam Upaya Pelestarian Usaha Tani Lahan Kering di DAS Bagian Hulu. Prosiding Pertemuan Pembahaan dan Komunikasi Hasil Penelitian Tanah dan Agroklimat. Puslittanak. Bogor.

Anggria, L. dan Antonius Kasno. 2011. Reklamasi Tanah Bekas Tambang Timah-Bangka dengan Bahan Organik terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah. Prosiding Seminar dan Kongres Nasional X Himpunan Ilmu Tanah Indonesai (HITI). Surakarta.

Anonim. 2012. Teknologi EM-4, Dimensi Baru Dalam Pertanian Modern. http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/ teknologi-em-dimensi-baru-dalam-pertanian. Diakses pada tanggal 07 Oktober 2014.

Bagian SDA Sekretariat Kabupaten Kutai Kartanegara dan Dewan Riset Daerah Kutai Kartanegara. 2012. Penetapan Zona Kawasan Non Tambang Batubara di Kabupaten Kutai Kartanegara. Bag. SDA dan DRD Kukar. Tenggarong.

[BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Kutai Kartanegara. 2015. Kutai Kartanegara dalam Angka Tahun 2014. BPS Kukar. Tenggarong.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2018-10-22

Terbitan

Bagian

Articles