REKLAMASI LAHAN PASCA TAMBANG BATUBARA
Abstrak
Kegiatan penambangan batubara dengan menggunakan alat-alat berat mengakibatkan terjadinya penurunan produktivitas tanah, pemadatan tanah, erosi dan sedimentasi. Pada lahan pasca tambang pH tanah menjadi sangat masam karena terkontaminasi logam berat. Kondisi ekstrim tersebut dapat diatasi dengan perbaikan kondisi tanah yaitu pengapuran atau penambahan bahan organik, memperbaiki sistem drainase untuk mencegah genangan air, dan penyiraman. Serta pemilihan jenis pohon yang tepat yang dapat beradaptasi dengan kondisi-kondisi ekstrim tersebut. Pemulihan lahan bekas tambang dengan pemberian pupuk organik dan anorganik dapat memperbaiki sifat kimia, fisika, dan biologi tanah pada lahan yang telah terganggu akibat kegiatan pertambangan sehingga sesuai dan berguna untuk kegiatan revegetasi. Pengelolaan tanah dengan pemberian pupuk yang tepat dapat memelihara lingkungan agar tetap berkelanjutan.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kondisi kualitas tanah setelah diberikan pupuk organik dan anorganik. Serta menganalisis tanah dengan mengamati pH tanah sebelum dan sesudah penelitian. Pemberian pupuk dilakukan dengan 4 perlakuan yaitu perlakuan P0 kontrol (tanpa pupuk), perlakuan P1 (Pupuk Organik 4 Kg), perlakuan P2 (Kapur Dolomit 100 gram), perlakuan P3 (NPK Mutiara 30 gram).
Hasil menunjukkan pemberian kapur dolomit memperbaiki sifat kimia tanah dan meningkatkan pH tanah yang semula sangat masam (4,66) menjadi agak masam (6,5), serta berpengaruh terhadap diameter tanaman, sedangkan pupuk organik (kompos Sapi) meningkatkan pH tanah menjadi agak masam (6,2) dan meningkatkan pertambahan tinggi tanaman. Sementara pupuk NPK meningkatkan pH tanah menjadi agak masam 5,8.