Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Pada Agroekosistem Lahan Kering (Kajian Sosiologis di Kota Tarakan)
Abstract
Pemenuhan pangan di tingkat rumah tangga menjadi tolak ukur kemandirian pangan, yaitu dengan melihat kemampuan produksi pangan yang mampu menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup di tingkat rumah tangga, baik dalam jumlah, mutu, keamanan, maupun harga yang terjangkau, yang di dukung oleh sumber-sumber pangan yang beragam sesuai dengan keragaman lokal . Disparitas ketersediaan dan keanekaragaman konsumsi pangan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : (1) kondisi wilayah dan kondisi ekosistem; (2) factor social budaya, seperti kebiasaan makan, pengetahuan gizi; (3) dukungan sarana dan prasarana dalam mengakses pangan; (4) kesenjangan dalam memperoleh bahan pangan sebagai akibat dari perbedaan daya beli kelompok masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) Mengetahui jumlah produksi pangan, tingkat pendapatan rumah tangga, dan ketersediaan pangan pokok sebagai komponen utama ketahanan pangan rumah tangga pada agroekosistem lahan kering; (2) Mengetahui sosial budaya rumah tangga pada agroekosistem lahan kering dalam mencapai ketahanan pangan rumah tangga; (3) Mengetahui peranan anggota rumah tangga terhadap ketahanan pangan rumah tangga pada agroekosistem lahan kering. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan analisis deskriptif. Hasil penelitian diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi ketahanan pangan pada rumah tangga pada agroekosistem lahan kering di Kota Tarakan yaitu jumlah produksi (X1) dan pendapatan (X2). Dalam kehidupan rumah tangga petani pada agroekosistem lahan kering, makanan merupakan salah satu media pengungkapan rasa solidaritas, kesetiakawanan dan pemupukan ikatan-ikatan social. Peran anggota rumah tangga dalam ketahanan pangan meliputi kegiatan pemilihan produksi yang dilakukan oleh suami, pemasaran produksi dilakukan oleh istri, pemasaran hasil produksi oleh suami dan istri, pengambilan keputusan dalam bidang konsumsi oleh suami, istri dan anak, serta kegiatan sosial yang dilakukan oleh istri.
Kata Kunci: Ketahanan pangan, agroekositem, lahan kering
References
Ayiek, A. 2008. Pola konsumsi pangan rumah tangga di wilayah historis pangan beras dan non beras di Indonesia. Pusat analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian departemen pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Bulqis, Sitti. 2004. Ketahanan Pangan Rumah Tangga (Kajian Sosiologis Sistem Rumahtangga pada Tiga Tipe Agroekosistem di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan). Desertasi. Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Djuni Prihatin, Sunarru Samsi Hariadi, Mudiyono. Ancaman Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani. Jurnal Ilmiah CIVIS, Volume II, No 2, Juli 2012
Felecia, Adam. 2011. Penduduk dan Ketahanan Pangan di Pulau Kecil : Kontribusi Faktor yang Mempengaruhinya. Proseding Seminar Nasional Pengembangan Pulau-Pulau Kecil. ISBN : 978-602-98439-2-7
Hamid, Yuni. 2013. Pola Pangan Harapan Rumah Tangga dalam rangka Ketahanan Pangan (Studi kasus di Kecamatan Tarakan Barat Kota Tarakan Provonsi Kalimantan Timur). Tesis. Pascasarjana Pertanian Universitas Brawijaya. Malang
Sayogyo. Pudjiwati. 1983. Peran Wanita dalam Perkembangan Masyarakat Desa, CV Rajawali. Jakarta.
Sumarwoto. Otto. 1994. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Penerbit Djambatan. Bandung.
Sumaryanto. 2008. Kinerja Lahan dan Tenaga Kerja dalam Mendukung Ketahanan dan Swasembada Pangan. Makalah Seminar Nasional. 17 November 2008. Bogor.
Suryana, Ahmad dan Joko Budianto. 1998. Penawaran, Permintaan Pangan dan Perilaku Kebiasaan Makan. Proseding Widyakarya Pangan dan Gizi. LIPI. Jakarta.
Soekirman. 2000. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Usman, Sunyoto. 2004. Politik Pangan.Yogyakarta: Cired.