FOOD SECURITY POLICY IMPLEMENTATION IN KUTAI BARAT DISTRICT

Authors

  • Petrus Husen Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong
  • Yonathan Palinggi Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong
  • Ida Bagus Made Agung Dwijatenaya Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong

DOI:

https://doi.org/10.53640/jimap.v2i2.1470

Keywords:

Policy implementation, food security

Abstract

The Regional Government of West Kutai Regency in increasing food ingredients cannot be separated from the intensification, extensification and diversification policies which are also strengthened by the Regulation of the Regent of West Kutai Number 26 of 2012 and Regional Regulation Number: 336/919/DKP-TU.P/2022 concerning the Utilization of Food Yards. Sustainable but on the other hand increasing food supplies also face challenges such as conversion of paddy fields, damage to irrigation canals and technological stagnation. The purpose of this study is to describe and explain the implementation of food security policies in West Kutai Regency as well as to describe and analyze the supporting and inhibiting factors that influence the implementation of food security policies in West Kutai Regency. The number of informants in this study were 7 people consisting of 4 employees and 3 farmers. This type of research uses qualitative methods to describe and explain the implementation of food security policies in West Kutai Regency. Data collection techniques using the method of observation, interviews and documentation. Data analysis using interactive models. The results showed that the implementation of food security policies in West Kutai Regency in increasing local food crop production went through three stages, namely the first through an intensification policy by optimizing existing agricultural land, for example the use of fertilizers, superior seeds and medicines, but in implementing policies Agricultural intensification requires monitoring of the scarcity of subsidized fertilizers and also the distribution of superior rice seeds to farmers. The second is the extensification policy, namely expanding the area that converts unproductive forests into agricultural land. And the third is the diversification policy, namely the diversification of agricultural businesses to increase farmers' household income, for example livestock business

References

Anggara. 2014. Kebijakan Publik, Bandung: Cv Pustaka Setia.

Badan Ketahanan Pangan. 2013. Petunjuk Teknis Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari.

Burhanuddin Y, Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: Rajawali Pers, 2015

Edward III, G.C. (1980). Implementing Public Policy. Washington DC: Congressional Quarterly Press.

Erwan, P.A. 2012. Implementasi Kebijakan Publik Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Yogyakarta: Gava Media

Fazry, R. W. (2019). Implementasi Kebijakan Ketahanan Pangan Di Kecamatan Cibogo Kabupaten Subang. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 6(4), 358-375.

Hamdi, M. 2014. Kebijakan Public: Proses, Analisis Dan Partisipasi. Bogor: Ghalia Indonesia.

Holiencinova. M, Ludmila, Nagyova, Rovni. P, Dobak. D, Bilan. Y.2016. “Economic Sustainability Of Primary Agricultural Production in The Slovak Republic”. Journal Of Security and Sustainability Issues. Vol 6. No 2.

Jokolelono. E.2011. “Pangan dan Ketersediaan Pangan”. Media Litbang Sulteng. Vol 4.

Jumiati, J. (2020). Implementasi Kebijakan Ketahanan Pangan dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Manajemen dan Ilmu Administrasi Publik (JMIAP), 12-23.

Lassa, Jonnatan. 2005. Jurnal. Politik ketahanan Pangan Indonesia.

Maghfiroh, R., Ati, N. U., & Sunariyanto, S. (2021). Implementasi Kebijakan Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian dalam Meningkatkan Kesejahteraan Petani (Studi Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kabupaten Probolinggo). Respon Publik, 15(4), 67-74.

Malayu H.SP. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara.

Mazmanian, D. H., & Sabatier, A.P. 1983. Implementation and Public Policy, New York: HarperCollins.

Moleong, L.J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyadi, D. 2015. Study Kebijakan Publik Dan Pelayanan Publik, Bandung: Alfabeta.

Mulyadi, D. 2018. Studi Kebijakan Publik Dan Pelayanan Publik, Konsep Dan Aplikasi Proses Kebijakan Publik Berbasis Analisis Bukti Untuk Pelayanan Publik. Bandung: Alfabeta.

Nazir, M. 2005. Metode penelitian. Bogor Selatan: Gralia Indonesia.

Ngainun, N. 2017. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Peraturan Daerah Kabupaten Kutai Barat Nomor 32 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Barat Tahun 2011 – 2031

Peraturan Pemerintah Repoblik Indonesia No. tahun 2011 tentang penetapan dan alih fungsi lahan pertanian pangan berkelanjutan.

Samodra W.1994. Kebijakan Publik: Proses dan Analisis, Cet.Ke-1, Jakarta: Intermedia

Saragih, B.1998. Agribisnis, Paradigma Baru Pembangunan Ekonomi Berbasis Pertanian (Kumpulan Pemikiran). Bogor: Yayasan Persada Mulia Indonesia.

Soekirman.1996.Ketahanan Pangan: Konsep Kebijaksanaan dan Pelaksanaannya. Makalah disampaikan pada Lokakarya Ketanahnan Pangan Rumah Tangga: Yogyakarta

Solichin. W.A.1991. Analisis Kebijakan dari formulasi ke implementasi kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

Suryana. 2008. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat Dan Proses Menuju Sukses, Edisi Tiga. Jakarta: Salemba Empat.

Suwartono. 2014. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: CV Andi Offset.

Tahir, A. 2014. Kebijakan Publik dan Transparansi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Bandung: Alvabeta

Thoha, M. 2012. Birokrasi dan Politik di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Undang-Undang No. 41 Tahun 2019 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LPPB)

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan

Waluyo.2007. Manajemen Publik (Konsep, Aplikasi, Dan Implementasi) Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah. Bandung:Mandarmaju.

Published

2024-01-31

Issue

Section

Articles