Analisis Kemantapan Lereng Highwall Tambang Terbuka Menggunakan Metode Bishop Pada Pit 22 GN Di PT Kitadin Site Embalut Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur
DOI:
https://doi.org/10.53640/jgp.v25i2.684Kata Kunci:
Kemantapan lereng, High wall, Tambang Terbuka, Pit 22 GN, Batubara.Abstrak
Kestabilan lereng, baik pada lereng kerja maupun lereng akhir merupakan aspek yang sangat penting Kestabilan lereng, baik pada lereng kerja maupun lereng akhir merupakan aspek yang sangat penting dalam suatu kegiatan penambangan terbuka. Ketidakmantapan suatu lereng akan berakibat runtuhnya batuan di sekitar lokasi penggalian. Hal ini terjadi karena kondisi batuan ketika belum dilakukan penggalian umumnya berada dalam keadaan setimbang. Namun akibat pola-pola diskontinu yang terjadi selain secara alamiah dan juga disebabkan oleh aktivitas penambangan seperti penggalian, peledakan dan sebagainya, menyebabkan berkurangnya gaya penahan terhadap batuan pada lereng itu sehingga kesetimbangan gaya yang selama ini terjadi cenderung bergeser dan tidak seimbang lagi menurut Hoek, E. and Brown, E.T. (1980). Pada umumnya, batuan pembawa batubara merupakan batuan sedimen yang berlapis-lapis, sehingga lereng pada tambang terbuka batubara merupakan lereng yang tersusun oleh batuan yang berlapis-lapis. Merunut Ward, C.R (1984) bidang perlapisan ini dapat menjadi bidang gelincir dari pergerakan massa batuan untuk mencapai kondisi baru yang lebih mantap dan setimbang. Pergerakan batuan tersebut dapat disebut juga kelongsoran, yang dapat mengganggu aktivitas penambangan dan mengakibatkan kerugian, dari kerugian materiil sampai memakan korban jiwa.
Kata kunci : Kemantapan lereng, High wall,Tambang Terbuka, Pit 22 GN, Batubara.
Unduhan
Referensi
Bowles, J. E. (1989). Sifat-sifat fisik dan Geoteknis Tanah, Jakarta. Erlangga.
Santosa, Budi., dkk., (2004). Seri Diktat Kuliah Mekanika Dasar. Jakarta. Penerbit Gunadarma.
Hardiyatmo, Hary Christady., (2006). Mekanika Tanah Edisi V. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press
Hajat, N., dkk., (2008). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Negeri Jakarta.
Zakaria, Z., ( 2010 ). Jurnal Geologi Indonesia, Vol. 5 No. 2 Juni 2010 “ Model Starlet, suatuUsulan untuk Mitigasi Bencana Longsor dengan Pendekatan Genetika Wilayah (Studi Kasus : Longsoran Citatah, Padalarang, Jawa )â€. Universitas Padjajaran
Yudha M.(2010). “Analisis Kesetabilan Lereng PT. Sirih Emas Desa Jonggon jaya, Keamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provins Kalimantan Timurâ€. Tugas Akhir Teknik Geologi Universitas Kutai Kartanegara Tenggarong.
Astawanta Rai,Made., (2013). Mekanika batuan. ITB
Andy,S., Edward., (2013). Laporan PKL “ uji kuat geser untuk mendapatkan nilai kohesi dan sudut geser dalam dengan menggunakan alat direct shear â€. Universitas Kutai Kartanegaraâ€
Arif, Irwandy., (2016). Geoteknik Tambang “Mewujudkan Produksi Tambang yang Berkelanjutan dengan Menjaga Kestabilan Lereng. Jakarta. Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
Keputusan Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1827 K /30/MEM/2018. “Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan Yang Baikâ€. Jakarta