Potensi Pertumbuhan Tanaman Gaharu Pada Lahan Pasca Tambang di PT Tanito Harum

Penulis

  • Yustina Hong Lawing Universitas Kutai Kartanegara

DOI:

https://doi.org/10.53640/jgp.v25i2.682

Kata Kunci:

Gaharu, revegetasi, lahan pasca tambang, pemupukan

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui potensi pertumbuhan gaharu pada lahan pasca tambang batubara dengan pemberian pupuk organik dan anorganik.  Pupuk yang diberikan diharapkan dapat meningkatkan unsur hara tanah dan mempercepat pertumbuhan tanaman. Tanaman gaharu Aquilaria microcarpa adalah salah satu jenis tanaman penghasil gaharu dari  family Thymeleaceae yang merupakan salah satu tumbuhan penghasil gubal gaharu berkualitas tinggi. Keberadaan tanaman gaharu dialam semakin sedikit sehingga perlu dilakukan budidaya terutama dilahan pasca tambang.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara langsung dilapangan terhadap objek yang diteliti. Kemudian disajikan dalam bentuk diagram dan dianalisis secara statistik menggunakan aplikasi SPSS. Pemberian pupuk dilakukan dengan 4 perlakuan yaitu perlakuan P0 kontrol (tanpa pupuk), perlakuan P1 (Pupuk Organik 4 Kg), perlakuan P2  (Kapur Dolomit 100 gram), perlakuan P3 (NPK Mutiara 30 gram). Penelitian ini dilaksanakan sejak bulan April 2019 sampai dengan September 2019.

Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian perlakuan antara pupuk organik, kapur dolomit dan NPK pada tanaman gaharu tidak ada perbedaan hasil yang nyata pada pertumbuhan vegetatif tanaman yaitu tinggi tanaman dan diameter batang gaharu. Dari rata-rata pertambahan pertumbuhan tanaman gaharu menunjukkan bahwa perlakuan dengan pupuk organik memberikan hasil terbaik terhadap tinggi tanaman.Dan perlakuan dengan kapur dolomit memberikan hasil terbaik terhadap pertambahan diameter tanaman gaharu. Berdasarkan hasil penelitian ini agar pertumbuhan tanaman gaharu lebih baik maka diberikan kapur dolomit terlebih dahulu setelah itu ditambahkan dengan pupuk organik.

 

Kata Kunci: Gaharu, revegetasi, lahan pasca tambang, pemupukan

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Biografi Penulis

Yustina Hong Lawing, Universitas Kutai Kartanegara

Fakultas Teknik

Program Studi Teknik Pertambangan

Referensi

Adman B. dan Gunawan W. 2010. “Sifat Fisik, Kimia, dan Biologi Tanah Pada Lahan Reklamasi Pasca Revegetasi PT.Tanito Harum, Kalimantan Timurâ€. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Reklamasi Lahan Pasca Tambang. Balikpapan 27 November 2013.

Agus F. dan Widianto. 2004. “Petunjuk Praktik Konservasi Tanah Pertanian Lahan Kering “. World Agroforestry Centre ICRAF Southeast Asia. Bogor. Hal 26-28

Bangun A.A., Ginardi H., Fatichah C. 2013. “Implementasi Metode Kalibrasi Warna Relatif dan K-Nearest Neighbor pada Smartphone Untuk Akuisisi Warna pada Bagan Warna Daunâ€. Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Surabaya.

Campbell. N.A., Reece. J.B., dan Mitchell. L.G. 2003. BIOLOGI. Erlangga. Jakarta.

Dina J., Lasut M., Kalangi J., Singgano. 2013. “Pengaruh Pemberian Pupuk Majemuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Gyrinop versteegiiâ€. Universitas Sam Ratulangi. Manado.

Fehr, W.R. 1987. Principle of Cultivar Development. Theory and Technique. Vol. 1 McMillan Pub. C0. New York. 536 p.

Harjowigeno S. 1987. Ilmu Tanah : Pupuk dan Pemupukan. Mediyatama Sarana Perkasa. Jakarta.

Hasibuan, B.E. 1981. Fisika Tanah. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UISU. Medan. 82 Hal.

Jalil A. dan Fajrina H. 2016. “Studi Campuran Kapur Pada Tanah Lempung Terhadap Permeabilitas Dan Kecepatan Konsolidasiâ€. Teras Jurnal. Vol. 6. No. 1. Maret 2016.

Lakitan,B. 2000. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. PT.Raja Grafindo Persada.Jakarta

Maharani R., Susilo A., dan Fernandes A. 2010. Pembenahan Tanah Pada Lahan Bekas Tambang. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa. Badan penelitian dan pengembangan Kehutanan. Samarinda.

Mansur I. 2010. “Teknik Silvikultur Untuk Reklamasi Lahan Bekas Tambangâ€. Southeast Asian Regional Centre For Tropical Biology, Bogor.

Milang S. 2014. “Pengaruh Jenis dan Dosis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Gaharu (Gyrinops sp.) Di Bawah Tegakan Pinus Di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddinâ€. Universitas Hasanuddin.

Pusat Penelitian Tanah, 1983. Kriteria Penilaian Data Sifat Analisis Kimia Tanah. Bogor: Balai Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian.

Rahayu S.P., Ervayenri dan Azwin. 2015. “Potensi Pohon Penghasil Gaharu Budidaya di Kabupaten Kampar Provinsi Riauâ€. Jurnal Wahana Foresta. Vol.10 No.2 Juli 2015.

Rosmarkam A. dan Yuwono N.W. 2002. Ilmu Kesuburan Tanah. Kanisius. Yogyakarta.

Sumarna Y. 2008. “Beberapa Aspek Ekologi, Populasi Pohon, dan Permudaan Alam Tumbuhan Penghasil Gaharu Kelompok Karas ( Aquilaria spp.) Di Wilayah Provinsi Jambi†Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, Pusat Litbang Hutan dan Konservasi Alam. Vol. V No. 1 Hlm. 93-99.

Sumarna Y. 2012 “Budidaya Jenis Pohon Penghasil Gaharu†Departemen Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pusat Litbang Produktivitas Hutan Bogor.

Sumarni N., R.Rosliani, Duriat A.S. 2010. Pengelolaan Fisik, Kimia, dan Biologi Tanah Untuk meningkatkan Kesuburan Lahan dan Hasil Cabai Merah. 20(2):130-137

##submission.downloads##

Diterbitkan

2019-07-01

Terbitan

Bagian

Jurnal Geologi Pertambangan