Teknis Pengukuran Dan Perhitungan Volume Overburden Kemajuan Tambang PT.Putra Perkasa Abadi Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur
DOI:
https://doi.org/10.53640/jgp.v27i1.1199Abstract
ABSTRAK
Maksud dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang teknologi survei dan pemetaan kemajuan tambang yang ada di PT. Putra Perkasa Abadi Jobsite PT. Alamjaya Bara Pratama dan tujuannya adalah untuk mengetahui metode yang digunakan dalam kegiatan pengukuran kemajuan tambang, mengetahui sistem pengolahan data menggunakan perangkat lunak dalam hal ini ialah Surpac 6.3.2 dari hasil kegiatan pengukuran kemajuan tambang, serta mengetahui faktor yang mempengaruhi pada hasil pengukuran kemajuan tambang.
Kegiatan penelitian yang dilakukan adalah dengan cara melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan kegiatan survey, dimana data yang diperoleh berasal dari dua sumber, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari pengamatan dan penelitian di lapangan yang meliputi data koordinat (x, y, z) hasil dari pengukuran kemajuan tambang, dokumentasi perlengkapan alat ukur, serta dokumentasi kondisi dan situasi tambang. Sedangkan data sekunder adalah sebagai data tambahan yang meliputi profil perusahaan, data kesampaian daerah, data geologi regional, data situasi, data koordinat bench mark, data topografi original, serta data progress eom (end of month) November 2019 dan progress eom (end of month) Desember 2019.
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa, Metode pengukuran kemajuan tambang yang digunakan pada PT. Putra Perkasa Abadi Site Jembayan, adalah menggunakan metode teristris dan random. Sistem pengolahan data yang digunakan pada PT. Putra Perkasa Abadi Site Jembayan, yaitu menggunakan sistem komputerisasi dengan menggunakan
software Surpac Vision 6.3.2. Hasil dari pengolahan data dan perhitungan volume material yang telah terambil atau tertambang secara aktual pada periode bulan November 2019, yaitu volume Overburden Insitu adalah sebesar 399.625,30 BCM (Bank Cubic Metre), sedangkan volume Overburden Truck Count adalah sebesar
391.163,00 BCM (Bank Cubic Metre), dengan perbedaan volume yang tidak terlalu jauh, yaitu sebesar 8.462,30 BCM (Bank Cubic Metre) atau sekitar 1,02%. Tetapi pada periode bulan Desember 2019 terdapat perbedaan yang tidak juga begitu signifikan bahwa volume Overburden Insitu adalah sebesar 676.652,49 BCM (Bank Cubic Metre), sedangkan volume Overburden Truck Count adalah sebesar
678,149.00 BCM (Bank Cubic Metre), dimana volume Overburden Insitu (BCM) memberikan angka yang lebih kecil dari volume Overburden Truck Count (BCM), yaitu sebesar 1.496,51 BCM (Bank Cubic Metre) atau sekitar 1,01 %. Faktor yang dapat mempengaruhi pada hasil pengukuran kemajuan tambang ada tiga, yaitu faktor alam, faktor alat, dan faktor pengukur.
Kata Kunci : Kemajuan Tambang, Perhitungan BCM, Batubara, pengukuran
OB,surpac
Downloads
Additional Files
Published
Issue
Section
License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.