Peran Pupuk Organik Kompos Berbasis Kotoran Hewan Terhadap Peningkatan Kesuburan Tanah Dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

Authors

  • Ince Raden
  • Mohamad Fadli
  • Aswan Efendi

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons pertumbuhan dan hasil bawang merah akibat pemberian kombinasi jenis dan dosis pupuk organik. Penelitian dirancang dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non factorial dengan perlakuan kombinasi dosis dan jenis pupuk organik yang terdiri dari 10 (sepuluh) taraf perlakuan dengan 3 (tiga) ulangan, yaitu k0= Kontrol; k1 = 15 t ha-1     atau 1.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran sapi); k2 = 30 t ha-1 atau 3.0 kg petak-1       (bahan dasar kotoran sapi); k3 = 45 t ha-1 atau 4.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran    sapi); k4 = 15 t ha-1 atau 1.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran kambing); k5 = 30 t ha-1 atau 3.0 kg petak-1 (bahan dasar kotoran kambing); k6 = 45 t ha-1 atau 4.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran kambing); k7 = 15 t ha-1 atau 1.5 kg petak-1  (bahan                   dasar kotoran ayam); k8 = 30 t ha-1 atau 3.0 kg petak-1 (bahan dasar kotoran ayam);    dan k9 = 45 t ha-1 atau 4.5 kg petak-1 (bahan dasar kotoran ayam). Analisis dilakukan dengan uji F (sidik ragam). Pengambilan sampel tanah untuk analisis sifat fisik dan kimia tanah dilakukan pada 5 titik yang ditentukan secara diagonal pada kedalaman      + 20 cm kemudian dikompositkan.  Sedangkan pengambilan sampel tanah dengan menggunakan ring sampel diambil pada 2 kedalaman yaitu 0 – 30 cm dan  30 – 60 cm.  Analisis tanah dilakukan di Laboratorium PPHT Fakultas Kehutanan Unmul Samarinda. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik berpengaruh sangat nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman dan jumlah anakan umur 35 hari       setelah tanam, bobot umbi per tanaman dan bobot umbi kering per petak saat panen, dan berpengaruh nyata terhadap rata-rata jumlah umbi per tanaman. Pemberian      pupuk organik k9 (45 t ha-1 bahan dasar kotoran ayam) menghasilkan bobot umbi   kering per petak tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya yaitu 130,25 g petak-1 atau 3,62 t ha-1.

Keyword: Pupuk Organik, Produksi, Bawang Merah.

References

Biro Pusat Statistik. 2009. Luas panen, produksi dan produktivitas bawang merah.http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=55&notab=9 Dikunjungi : 10 Agustus 2010.

Fahlevi, R. 2010. Pengaruh pemberian pupuk organik RI 1 terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah (Allium ascalonicum L.) (skripsi). Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara, Tenggarong. (Tidak dipublikasikan).

Harjadi, S.S. 2002. Pengantar agronomi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Lisgiyanti, E. 2006. Pengaruh novelgro dan plant catalyst 2006 terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.) (skripsi). Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara, Tenggarong. (Tidakdipublikasikan)

Novizan. 2005. Petunjuk pemupukan yang efektif. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Samadi, B dan B. Cahyono. 2005. Bawang merah (edisi revisi). Kanisius, Yogyakarta.

Sumarni, N dan A, Hidayat. 2005. Budidaya bawang merah. http://www.litbang.deptan.go.id/download/one/21/file/B1BudidayaBawang.pdf. Dikunjungi : 05 Agustus 2010.

Suyadi. 2000. Pola pembangunan bidang pertanian di provinsi Kalimantan Timur. hhtp: unmul.ac.aid/dat/pub/gen/pppw 2000 pdf. Di kunjungi : 12 Agustus 2010.

Tarmizi. 2010. Bawang merah [artikel kimia] http://kimia.unp.ac.id/?p=716. Dikunjungi : 08 Agustus 2010

Wikipedia. 2010. Pupuk organik. http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik. Dikunjungi : 11 Agustus 2010

Downloads

Published

2017-02-23

Issue

Section

Articles